9 Kebiasaan Buruk Bisa Bikin Pria Jadi KO


Soal menjaga kesehatan mungkin pria bisa dikatakan lebih jago daripada wanita, mulai dari memperhatikan pola makan hingga rutin ke gym. Tapi baik pria maupun wanita pasti sama-sama memiliki satu-dua kebiasaan kesehatan yang buruk. Hal itu tampak seperti 'pengorbanan' yang tidak Anda sadari sama sekali.


Untuk lebih jelasnya, simak 9 kebiasaan kesehatan pria paling buruk yang harus dicoba untuk dihentikan seperti halnya dilansir dari health24, Selasa (2/10/2012) berikut ini.

1. Ogah-ogahan ke dokter
Sebuah studi yang disponsori oleh Men's Health Forum mengungkapkan bahwa pria 20 persen lebih jarang mengunjungi dokter ketimbang wanita, meski muncul berbagai fakta bahwa pria memiliki usia yang lebih pendek daripada wanita dan lebih cenderung meninggal karena kanker.

Padahal meski berkunjung ke dokter seringkali bukanlah aktivitas yang menyenangkan tapi memperoleh diagnosis dini terhadap berbagai kemungkinan penyakit dapat meningkatkan angka keberlangsungan hidup mereka. Jadi berhentilah mengabaikan berbagai gejala aneh yang terjadi pada tubuh Anda dan hubungi dokter Anda segera.

2. Malas melakukan deteksi mandiri
Sama halnya dengan mengunjungi dokter, banyak pria yang mengaku malas melakukan deteksi mandiri terhadap tubuhnya karena takut, mengelak risikonya atau bingung dengan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Kendati begitu, vital bagi seorang pria mengecek kondisi tubuhnya sendiri secara rutin, terutama jika ada risiko kanker testis karena angka kejadian penyakit ini tengah naik daun, terutama pada pria muda dan paruh baya.

Jika Anda tak yakin dengan deteksi mandiri ini, kunjungi situs internet yang kredibel untuk mencari tahu informasi lebih lanjut atau tanyakan kepada dokter tentang tips-tips penting untuk melakukan deteksi mandiri ini.

3. Memendam perasaan
Secara keseluruhan, pria lebih jarang mengungkapkan perasaan, emosi atau meminta bantuan dan dukungan bila dibandingkan dengan wanita. Namun sebagai konsekuensinya, pria lebih banyak didiagnosis menderita depresi ketimbang wanita, bahkan 77 persen lebih cenderung melakukan tindakan bunuh diri.

Bagaimanapun memendam perasaan hanya akan merugikan kesehatan para pria karena banyak studi yang menunjukkan bahwa pria yang sulit mengekspresikan kemarahannya justru berisiko tinggi mengalami serangan jantung.

4. Gampang stres karena pekerjaan
Meski pria dan wanita sama-sama bisa stres karena pekerjaan, menurut survei yang dilakukan Medicash terhadap 3.000 pekerja menunjukkan bahwa pria empat kali lebih mungkin harus mengambil cuti karena jatuh sakit berkaitan dengan stres di tempat kerja.

Lagipula stres karena pekerjaan juga menjadi faktor penting munculnya depresi, penyakit jantung dan stroke pada seseorang. Oleh karena itu setiap pria yang mengalami stres di tempat kerja hendaknya segera mencari cari untuk menenangkan perasaan dan meredakan stres. Salah satunya dengan berbicara pada atasan, berganti pekerjaan atau mencari bantuan profesional seperti psikolog.

5. Mandi air panas
Banyak pria yang suka berendam air panas dalam waktu yang cukup lama padahal tim peneliti dari University of California, San Fransisco menemukan bahwa mandi air panas dapat mengurangi tingkat kesuburan pria secara signifikan.

Lagipula sperma bisa tumbuh dengan baik jika berada di lingkungan yang dingin dan sejuk sehingga para pria harus menghindari berbagai aktivitas yang dapat 'memanaskan' organ reproduksinya, termasuk memangku laptop terlalu lama.

6. Enggan pakai tabir surya
Meski di sejumlah negara kanker kulit merupakan jenis kanker yang cukup banyak ditemui, nyatanya berbagai penelitian menunjukkan bahwa tak banyak orang yang mau mengenakan tabir surya, apalagi para pria.

Menurut sebuah studi tentang penggunaan tabir surya di Perancis, Jerman, Spanyol dan Inggris, 52 persen wanita mau memakai tabir surya, sedangkan pria yang mengenakannya hanyalah sebanyak 37 persen. Padahal banyak pria yang menghabiskan banyak waktunya di luar ruangan, terutama untuk berolahraga atau bekerja sehingga penting bagi mereka untuk memakai pakaian yang dapat melindungi kulit serta tabir surya sebelum keluar rumah.

7. Tak mau cuci tangan
Sebuah studi yang dilakukan oleh American Society for Microbiology dan Soap and Detergent Association, setelah buang air kecil atau besar di toilet umum maupun toilet rumah, satu dari tiga pria tak mau mencuci tangannya.

Fakta ini ditambah dengan temuan dari London School of Hygiene & Tropical Medicine yang menyatakan bahwa hanya sepertiga pria yang mencuci tangannya dengan sabun.

Padahal tak mencuci tangan merupakan cara tercepat untuk menyebarkan kuman dan infeksi ke tubuh Anda sendiri dan orang lain.

8. Tidak sikat gigi
American Dental Association pernah mengungkapkan dalam salah satu studinya bahwa hanya 66 persen pria yang menyikat giginya dua kali atau lebih dalam sehari, sedangkan wanita yang melakukannya mencapai 86 persen.

Selain itu, studi yang dipublikasikan dalam Journal of Periodontology ini juga menunjukkan bahwa wanita rutin melakukan checkup terhadap giginya dua kali lebih sering daripada pria.

Yang perlu diingat adalah gigi bertanggung jawab terhadap kesehatan hampir seluruh organ di dalam mulut, termasuk gusi. Jadi jika tak terawat dengan baik, gusi akan terganggu dan Anda akan berisiko terkena penyakit jantung, disfungsi ereksi dan demensia.

9. Makan fast food dan membungkus makanan
Terlalu banyak makan makanan cepat saji memang akan mempengaruhi berat badan, terutama bagi pria. Sebuah survei yang digelar Pew Research Center mengungkapkan bahwa 47 persen pria suka makan di restoran cepat saji sedikitnya satu kali setiap minggu, sedangkan wanita yang melakukannya hanyalah sebanyak 35 persen.

Membungkus makanan untuk dibawa pulang juga terbukti menambah asupan kalori, bahkan melebihi jumlah yang direkomendasikan, belum lagi banyaknya garam yang digunakan pada makanan tersebut maka kurangi kebiasaan membungkus makanan dan beralihlah pada makanan yang dimasak sendiri di rumah.

Sumber: health.detik.com

Blog Archive

Home - About - Order - Testimonial
Copyright © 2010 Cara Mengecilkan Perut All Rights Reserved.